Jayapura, semuwaberita.com - Bertempat di Makodam XVII/Cenderawasih, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa, S.E., M.M diwakili oleh Kepala Staf Kodam (Kasdam) XVII/Cenderawasih Brigjen TNI R. Sidharta Wisnu Graha, S.E., menerima audiensi dari Komnas HAM Papua dalam rangka membahas transparansi dan keterbukaan kasus penyelidikan terhadap 6 oknum TNI AD dari Kesatuan Brigif 20/IJK/3 Kostrad yang diduga terlibat kasus pembunuhan disertai mutilasi terhadap 4 (empat) warga sipil dari Kabupaten Nduga, pada tanggal 22 Agustus 2022 di SP 1, Distrik Mimika Baru, Kab. Mimika, Kamis (1/9/2022), Pukul 15.00 Wit.
Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Kav Letkol Kav Herman Taryaman, S.I.P., M.H dalam keterangan tertulisnya menyatakan rombongan Komnas HAM Papua dipimpin Ketua Tim Frits B. Ramandey.
Mengawali audiensi, Komnas HAM Papua Ketua Tim, Frits B. Ramandey mengatakan maksud dan tujuannya berkunjung ke Makodam XVII/Cenderawasih yaitu dalam rangka ingin mengetahui dan meminta keterangan, serta bagaimana penanganannya terkait kejadian pembunuhan 4 warga sipil di wilayah Kabupaten Mimika, yang diduga melibatkan Prajurit TNI.
"Saya beserta rombongan dari Komnas HAM wilayah Papua datang kesini untuk mengetahui proses penanganan kasus ini yang diduga melibatkan Prajurit TNI dan sekaligus meminta akses untuk melakukan investigasi di lokasi kejadian di Mimika," ungkapnya.
Di tempat yang sama, Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI R. Sidharta Wisnu Graha, S.E menyampaikan ucapan terima kasih kepada Komnas HAM wilayah Papua yang berkunjung ke Makodam XVII/Cenderawasih.
"Saya berterima kasih kepada Komnas HAM dalam rangka untuk mengetahui kejelasan kejadian dan proses penanganan kasus pembunuhan 4 warga sipil di Mimika yang diduga melibatkan Prajurit TNI," ucap Kasdam didamping Kakumdam, Danpomdam, Waasintel dan Kapendam XVII/Cenderawasih.
Saat ini, ungkap Kasdam, pihak TNI dalam hal ini Kodam XVII/Cenderawasih masih terus melakukan investigasi dan pengusutan.
"Apabila terbukti ada keterlibatan TNI, maka akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku," tegasnya.
Ia menambahkan, Pomdam XVII/Cenderawasih telah mengirim personel di lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan dan investigasi.
"Bahkan Bapak Pangdam XVII/Cenderawasih meminta untuk diproses hukum dan melakukan pendampingan sampai hasilnya jelas," tegasnya lagi.
Lebih lanjut Kasdam XVII/Cenderawasih mengapresiasi pihak Komnas HAM yang akan ke lokasi kejadian di Mimika karena akan memperjelas kejadian sebenarnya.
"Kami juga bekerjasama dengan pihak Kepolisian dalam pengusutan kasus ini, agar lebih terbuka dan transparan. Jangan ragu-ragu, kami pasti membantu Komnas HAM," ungkapnya.
"Saya berharap kejadian ini tidak dibawa mengarah kepada SARA. Terlebih jangan meragukan komitmen TNI, bahkan silakan apabila Komnas HAM mendampingi para tersangka jika nanti memang ada keterlibatan Prajurit TNI," harapnya.(Adv/Irn)