Ini Hasil Investigasi Komnas HAM Papua dalam Kasus Pembunuhan dan Mutilasi di Timika

Redaksi | Selasa, 06 September 2022 - 21:46 WIB
Ini Hasil Investigasi Komnas HAM Papua dalam Kasus Pembunuhan dan Mutilasi di Timika
Ketua Komnas HAM perwakilan Papua, Frits Ramandey saat memberikan keterangan pers/istimewa
-

Jayapura, semuwaberita.com - Komnas HAM Perwakilan Papua membeberkan hasil investigasi pembunuhan disertai mutilasi terhadap empat warga Nduga di Kabupaten Mimika pada 22 Agustus lalu.

Dalam keterangan persnya di Jayapura, Senin (05/09/2022), Komnas HAM Papua menyebut dari hasil investigasi yang dilakukan selama 4 hari, dipastikan bahwa keempat korban tidak berafiliasi dengan kelompok kriminal bersenjata yang dituduhkan selama ini. Bahkan salah satu korban pembunuhan merupakan kepala kampung aktif di Kabupaten Nduga.

“Pada tanggal 3 September, kami sudah bertemu dengan keluarga salah satu  korban untuk memverifikasi status kepala kampung, dan mereka membenarkan satu orang korban adalah benar-benar kepala kampung. Lalu apakah mereka berafiliasi dengan kelompok bersenjata? Keluarga mengatakan tidak, mereka adalah benar-benar warga sipil biasa,” ungkap Ketua Komnas HAM Perwakilan Papua, Frits Ramandey.

Diungkapkan Frits, saat keempat korban datang menemui para pelaku, mereka tidak melakukan perlawanan, juga tidak melakukan perampasan senjata. Begitupun para pelaku tidak dalam posisi diancam. 

"Ini artinya bahwa mereka tidak berafiliasi dengan kelompok bersenjata,” tegas Frits.

Selain itu, lanjut ia, para pelaku juga diketahui sudah merencanakan kasus pembunuhan empat warga ini, dua hari sebelum kejadian di Markas Brigif 20/IJK Kostrad.

Dengan hasil temuan ini, Komnas HAM Papua menyebut kasus pembunuhan merupakan kejahatan kemanusiaan dan memenuhi unsur pelanggaran ham berat karena direncanakan dan dilakukan oleh aparat Negara.

“Kasus sangat terbuka untuk dibawa ke kasus pelanggaran HAM berat. Ini adalah sebuah kejahatan kemanusiaan yang sangat serius karena direncanakan di markas TNI Brigif karena tersangka juga ada mayor, kapten hingga staf dan warga sipil,” terangnya.

Komnas HAM Papua juga meminta kepolisian polres mimika untuk segera menangkap pelaku R yang masih kabur karena diduga kuat merupakan salah satu aktor utama yang ikut merencanakan pembunuhan empat warga tersebut.(Irn)